Minggu, 13 September 2009

Dedy Lisan


Dedy Lisan dilahirkan pada tanggal 2 Juli 1976 sebagai anak sulung dari tiga bersaudara hasil pernikahan Matnur Lisan dan Supriati. Kenal musik sejak SMP dan mulai sesekali ngeband ketika duduk di bangku SMA. Senang bermain gitar meski tidak mahir dan lebih nyaman ketika menjadi vokalis. Ketika kuliah di FISIP UI, Dedy beberapa kali tampil di atas panggung dalam acara kampus. Musik professional mulai digelutinya ketika ikutan bermain di kafe-kafe seputaran Jakarta selama setahun. Sayang dunia jurnalistik kemudian lebih digelutinya.

Selama setahun kegiatan sebagai jurnalistik sepak bola di Tabloid Soccer menjadi rutinitasnya. Meski sibuk sebagai jurnalis, kegiatan menyanyi tidak pernah benar-benar ditinggalkan. Tapi kali ini bukan lagi di atas panggung lebih sebagai song writer dan berkutat di studio.

Dunia musik kembali digeluti ketika Majalah Hai merekrutnya sebagai jurnalis musik. Pergaulan di antara musisi semakin intens dilakukan. Lewat Hai Dedy kenal para musisi tanah air dan berkesempatan mewawancarai band mancanegara. Dan lewat Hai juga perkenalannya dengan Andra dan Stevie terjadi. Sebelumnya sebagai jurnalis, Dedy hanya bertemu Andra dan Stevie ketika dalam liputan untuk Hai.

Adalah Agung Krusok dan Ari Lasso yang ikut menyarankan Andra untuk mengaudisi Dedy sebagai vokalis AATB. Lucunya pertemuan Dedy dengan Andra terjadi setelah saling kontak lewat situs pertemanan www.friendster.com. Setelah saling bertukar nomor ponsel, pertemuan pertama terjadi ketika Dewa show di Cirebon di bulan Februari 2006. Setelah itu proses kreatif terjadi di studio 19 dan Legend. Tanpa banyak proses yang rumit, Dedy langsung dipilih Andra untuk menjadi vokalis AATB.

Ketika akhirnya kesibukan sebagai vokalis AATB begitu menyita waktu, Dedy memutuskan untuk mundur dari profesinya sebagai jurnalis demi focus ke pekerjaan barunya sebagai musisi.

Lewat AATB kini Dedy bisa menyalurkan kesenangannya akan musik dan ikut terjun langsung ke industri musik nasional. Pengalaman sebagai jurnalis yang berkesempatan menonton banyak konser band tanah air dan mancanegara diharapkan bisa menjadi referensi baginya ketika bernyanyi di atas panggung. Sebagai musisi banyak sekali band yang didengarkan Dedy baik sebagai referensi maupun kesenangan pribadi. Band macam Foo Fighters, Stone Temple Pilots, Pearl Jam, Coldplay, U2, Metallica, Tool kerap didengarkan lewat iPod. Sementara musisi macam Lenny Kravitz, Iwan Fals, Crisye, sampai Benyamin S. dianggapnya layak dijadikan contoh dalam karir bermusik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar